Selasa, Maret 31, 2009

Hari Basah

Wah hari ini sepulang sekolah tadi aku mendapat kejutan dari teman-teman,,,karena tadi sepulang sekolah aku di guyur air sama mereka padahal cuaca tadi mendung. Bermmm dingin banget. Tapi untungnya yang di guyur gak cuma aku temen aku "Susan" juga kebetulan pada hari ini beruang tahun jadi dia juga ikutan kena guyuran... Wah walaupun basah kuyub gitu tapi aku seneng karena ultah aku kemaren bisa dirayain dengan guyuran air... Makasih teman yang dah bikin aku basah kuyub... Haha Wat Susan Happy Brithday juga ya...........

Rabu, Maret 25, 2009

Bubur Ayam

Makanan yang satu ini adalah makanan yang lezat dan kesukaan Siwi pula,,,apa lagi kalau bukan bubur ayam. Karena aku suka dan hobi banget kuliner apa lagi menu yang satu ini kesukaan Siwi jadi ni aku bagi juga resep untuk membuat bubur ayam ini

Bahan Bubur
250 gr beras, cuci sekali aja, tiriskan
1 liter air dan lebih
garam secukupnya
merica halus secukupnya

Topping dan pelengkap
Daging ayam rebus, suwir2
Cakue goreng, iris tipis
Hati-Ampela goreng, potong
Kacang kedelai goreng
Bawang daun, iris tipis
Merica putih bubuk
Kecap manis
Kecap asin
Kerupuk
Sambal cabe rawit

Cara membuat
1. Didihkan air, masukkan beras, didihkan
2. Kecilkan api, masak sampai beras menjadi bubur, aduk sesekali agar ga gosong, tambahkan air jika diperlukan
3. Masukkan garam aduk
4. Tuang ke mangkuk, bubuhi topping sesuai selera, sajikan hangat

Nah cukup mudah kan cara membuatnya....??? Jadi kalau mau pada buat bubur ayam jangan lupa aku juga di kasih ya...
hehe

Selasa, Maret 24, 2009

Mienya Orang Wonosobo Ya Mie Ongklok

Bagi warga kota pegunungan tepatnya kota Wonosobo pasti sudah gak asing lagi dengan yang namanya Mie Ongklok makanan yang satu ini cukup unik untuk dilihat dan di rasakan karena di dalam makanan ini terdapat kuah yang kental berwarna cokelat. Biasanya makanan ini selalu ada teman pendampingnya yaitu tempe kemul dan sate,wah kebayang kan gimana rasanya apa lagi kalau menyantapnya waktu hujan lebat terus mie ongkloknya masih panas,di jamin bakal gak kedinginan lagi deh dan gak kan kecewa juga pastinya dengan rasa mie Wonosobo yang satu ini. Oh buat kalian yang berada di luar Wonosobo yang ingin mencoba mie ini tapi masih sibuk atau gak bisa ke Wonoobo jangan takut dan jangan sedih ni Yodhi kasih juga bagaimana cara membuat Mie Ongklok khas Wonosobo ini.

Bahan :
750 ml kaldu daging
3 sendok makan tepung kanji
3 sendok makan kecap manis
300 gram mi basah
100 gram kol, iris kasar
10 pohon kucai, iris halus
2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu Halus :
2 siung bawang putih
1/4 sendok teh merica
1/2 sendok teh garam


Cara Membuat :
Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan kaldu lalu kentalkan dengan air sagu. Biarkan mendidih. Angkat.
Masukkan mi dan kol dalam saringan lalu rebus sambil diongklok atau dikocok sampai matang.
Masukkan mi dan kol ke dalam mangkuk lalu siram dengan kuah. Taburkan kucai. Sajikan panas.
untuk 6 porsi

Nah mudah kan cara membuatnya..??? Resep itu Yodhi dapet dari Sedap-sekejap.com
Oh ya kalau kalian ingin membuat tempe kemul juga mudah kok ni Yodhi kasih caranya juga

Bahan:
300 gr tempe, potong lebar tebal ½ cm
minyak untuk menggoreng
200 ml air
100 gr tepung terigu

1 btr telur, kocok lepas

Haluskan:
3 cm kunyit
5 cm kencur
3 siung bawang putih
1 sdt garam

Cara Membuat:
1.Aduk bumbu halus, tepung terigu, telur, dan air hingga rata.
2.Masukkan potongan tempe.
3.Goreng tempe satu per satu sambil dibalut tepung. Masak hingga kecokelatan, hidangkan hangat dengan cabai rawit.

Kalau kalian ingin di temani dengan minuman yang bisa menghangatkan badan buat aja ini
Bahan:
  • 1 liter air
  • 100 gr gula pasir
  • 2 buah jahe, dimemarkan
  • 1 lembar daun pandan wangi, dipotong-potong
Cara Membuat:
  • Semua bahan dicampur menjadi satu, kecuali air direbus sampai mendidih, masukkan bahan tersebut aduk sampai gulanya larut, dan pandannya menjadi layu, cicipi bila kurang manis tambahkan gula. Dihidangkan dalam keadaan hangat
Ini resep buat 6 gelas lho jangn diminum sendiri bisa-bisa panas tar perutnya. Hehehe

Try It Some ya......

Sabtu, Maret 21, 2009

Pingin Gampang Dapetin Soal UN?










Buat temen-temen yang mau Ujian Nasional (UN) tapi masih bingung dengan soal-soal yang tipa hari di kerjain di sekolah maupun di tempat les...??? Nah kebetulan kalian bisa dengan mudah dapetin soal-soal itu di sini,caranya mudah kok tinggal klik aja link berikut ini nanti kalian bisa dapetin soal-soal yang kalian inginkan. http://www.banksoal.sebarin.com nah nanti kalian hanya tinggal download sendiri. Selamat mencoba dan semoga Ujian kalian bisa mendapat nilai bagus dan sukses selalu ya....

Jumat, Maret 20, 2009

Tanda-tanda Kiamat

Sesungguhnya setiap makhluk hidup –apakah itu manusia, hewan, atau tumbuh-tumbuhan– memiliki tanda-tanda dari akhir kesudahan hidupnya di dunia. Tanda-tanda dekatnya kematian manusia adalah rambut beruban, tua, sakit, lemah. Begitu juga halnya dengan hewan, hampir sama dengan manusia. Sedangkan tumbuhan warna menguning, kering, jatuh, lalu hancur. Demikian juga alam semesta, memiliki tanda-tanda akhir masanya seperti kehancuran dan kerusakan.Saa’ah asalnya adalah sebagian malam atau siang. Dikatakan juga: Saa’at segala sesuatu berarti waktunya hilang dan habis. Dari makna ini, maka saa’ah atau kiamat mengandung dua macam, yaitu : Saa’ah khusus bagi setiap makhluk, seperti tanaman binatang dan manusia ketika mati; dan bagi sebuah umat jika datang ajalnya. Itu semua dikatakan telah datang saatnya. Saa’ah umum bagi dunia secara keseluruhan ketika ditiup sangkakala, maka hancurlah segala yang di langit dan di bumi.

Bagaimana dengan kiamat yang sebenarnya? Tentu saja lebih dahsyat, lebih besar, dan lebih mengerikan. Dan Alquran banyak menyebutkan tentang kejadian di hari kiamat. Terjadinya kiamat adalah hal yang gaib. Hanya Allah saja yang tahu. Tidak satu pun dari makhlukNya mengetahui kapan kiamat, baik para nabi maupun malaikat. Allah SWT. Berfirman, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.” (Luqman 34).

Maka ketika ditanya tentang hal ini, Rasulullah saw. Mengembalikannya kepada Allah swt., “Kepada-Nyalah dikembalikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (Fushilat: 47)

Allah merahasiakan terjadinya hari kiamat, dan menerangkan bahwa kiamat akan datang secara tiba-tiba. “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.” (Al-A’raaf: 187)

Namun demikian, sesungguhnya Allah dengan rahmat-Nya telah menjadikan kiamat memiliki alamat yang menunjukkan ke arah itu dan tanda-tanda yang mengantarkannya. “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?” (Muhammad: 18)

“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula’).”(Al-An’am: 158)

Maka tanda-tanda kiamat adalah alamat kiamat yang menunjukkan akan terjadinya kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua: tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda kiamat kecil.

Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang sebagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya.

Tanda kiamat besar adalah perkara yang besar yang muncul mendekati kiamat yang kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa a.s., Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain.

Para ulama berbeda pendapat tentang permulaan yang muncul dari tanda kiamat besar. Tetapi Ibnu Hajar berkata, “Yang kuat dari sejumlah berita tanda-tanda kiamat, bahwa keluarnya Dajjal adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar, dengan terjadinya perubahan secara menyeluruh di muka bumi. Dan diakhiri dengan wafatnya Isa a.s. Sedangkan terbitnya matahari dari Barat adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan kondisi langit. Dan berakhir dengan terjadinya kiamat.” Ibnu Hajar melanjutkan, ”Hikmah dari kejadian ini bahwa ketika terbit matahari dari barat, maka tertutuplah pintu taubat.” (Fathul Bari)

Tanda-Tanda Kiamat Kecil

Tanda-tanda kiamat kecil terbagi menjadi dua: Pertama, kejadian sudah muncul dan sudah selesai; seperti diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya fitnah besar antara dua kelompok orang beriman. Kedua, kejadiannya sudah muncul tetapi belum selesai bahkan semakin bertambah; seperti tersia-siakannya amanah, terangkatnya ilmu, merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan lain-lain.

Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:

1. Diutusnya Rasulullah saw

Jabir r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)

2. Disia-siakannya amanat

Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.” Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)

3. Penggembala menjadi kaya

Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim)

4. Sungai Efrat berubah menjadi emas

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. Dan setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, ”Barangkali akulah yang selamat.” (Muttafaqun ‘alaihi)

5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam

”Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).

6. Banyak terjadi pembunuhan

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)

7. Munculnya kaum Khawarij

Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.” (HR Bukhari).

8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman

“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka.” (HR At-Tabrani)

9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)

10. Dominannya Fitnah

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).

11. Sedikitnya ilmu

12. Merebaknya perzinahan

13. Banyaknya kaum wanita

Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. “Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki.” (HR Bukhari)

14. Bermewah-mewah dalam membangun masjid

Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)

15. Menyebarnya riba dan harta haram

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram.” (HR Ahmad dan Bukhari)

Tanda-Tanda Kiamat Besar

Sedangkan tanda-tanda kiamat besar yaitu kejadian sangat besar dimana kiamat sudah sangat dekat dan mayoritasnya belum muncul, seperti munculnya Imam Mahdi, Nabi Isa, Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj.

Ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tanda-tanda kiamat besar di antaranya:

Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, “Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Dzulqarnain berkata, “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.” (Al-Kahfi: 82)

“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82)

Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari ra, berkata: Rasulullah saw. muncul di tengah-tengah kami pada saat kami saling mengingat-ingat. Rasulullah saw. bertanya, “Apa yang sedang kamu ingat-ingat?” Sahabat menjawab, “Kami mengingat hari kiamat.” Rasulullah saw. bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi sebelum engkau melihat 10 tandanya.” Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan: Dukhan (kabut asap), Dajjaal, binatang (pandai bicara), matahari terbit dari barat, turunnya Isa as. Ya’juj Ma’juj dan tiga gerhana, gerhana di timur, barat dan Jazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke Mahsyar. (HR Muslim)

Dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, ”Hari tidak akan berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang dari keluargaku, namanya sama dengan namaku.” (HR Ahmad)

Perbedaan antara tanda-tanda kiamat kecil dan kiamat besar adalah :

  1. Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih dahulu dari tanda-tanda kiamat besar.
  2. Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi, sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi. Sedangkan tanda-tanda kiamat besar belum terjadi.
  3. Tanda kiamat kecil bersifat biasa dan tanda kiamat besar bersifat luar biasa.
  4. Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia sadar dan bertaubat. Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka tertutup pintu taubat.
  5. Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda, maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya. Dan yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari Barat.
Berikut akan yodhi liyatin gambar-gambar yang akan terjadi saat hari kiamat nanti :

Selasa, Maret 17, 2009

Tradisi Miyos Gongso dan Riwayat Keramaian Sekaten

Perayaan Sekaten di Keraton Kasultanan Yogyakarta dilangsungkan setiap tahun pada tanggal 5 hingga 11 bulan Maulud tahun Jawa atau bulan Rabi’ul Awal dalam kalender Islam. Rangkaian Perayaan Sekaten dimulai dengan tradisi Miyos Gongso, yaitu prosesi dikeluarkannya sepasang Gamelan Pusaka Sekaten dari bangsal penyimpanannya di dalam Keraton, menuju Masjid Gedhe di sebelah barat Alun-alun. Upacara ini diselenggarakan selepas Sholat Isya’, pada malam hari menjelang tanggal 6 Maulud.

Kedua perangkat gamelan ini sudah mulai diperdengarkan menjelang dimulainya tradisi Miyos Gongso. Pada jaman dahulu saat berlangsungnya tradisi ini, seperangkat gamelan ditempatkan di Bangsal Trajumas dan seperangkat lainnya ditempatkan di Bangsal Sri Manganti. Namun pada jaman sekarang, keduanya ditempatkan di Bangsal Ponconiti di halaman Kemandhungan Lor atau biasa disebut halaman Keben. Dari sinilah rangkaian tradisi Miyos Gongso dilangsungkan, sebagai penanda resmi dimulainya Perayaan Sekaten.

Prosesi Miyos Gongso dimulai sekitar pukul 8 malam, diawali dengan tradisi nyebar udhik-udhik. Ini adalah sebuah tradisi dimana Sultan memerintahkan Pangeran atau rayi dalem yang menjadi utusannya untuk membagi-bagikan sedekah kepada masyarakat yang hadir di Bangsal Ponconiti, serta para abdi dalem Wiyogo yang bertugas menabuh kedua Gamelan Pusaka. Sedekah udhik-udhik yang terdiri dari uang logam, beras kuning dan bebungaan ini, selalu mendapatkan sambutan antusias dari semua yang hadir, karena diyakini akan memberikan tuah dan berkah untuk keselamatan dan kesejahteraan.

Setelah selesainya tradisi nyebar udhik-udhik, Kedua Gamelan Pusaka terus diperdengarkan, sambil menunggu tengah malam, dimana keduanya akan dipindahkan menuju Masjid Gedhe.

Konon, sejarah Keramaian Sekaten sudah ada sebelum Kasultanan Demak berdiri pada abad ke-15. Pada masa Kerajaan Majapahit masih berkuasa, Kadipaten Demak yang dipimpin oleh Raden Patah, setiap tahun menjadi tempat musyawarah para pemuka agama Islam di Pulau Jawa, yang dikenal dengan nama Walisanga. Pertemuan para wali berlangsung selama sepekan pada bulan Rabi’ulawal, yang diakhiri pada tanggal 12, bersamaan dengan perayaan untuk menghormati kelahiran Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi wa Sallam. Untuk memperkuat syiar Agama Islam, pada tahun 1399 Saka, Raden Patah bersama para wali membangun Masjid Agung di Kadipaten Demak. Di masjid inilah dipusatkan tradisi musyawarah tahunan para wali, sekaligus keramaian untuk memperingati Maulud Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang diisi dengan kegiatan syiar Agama Islam.

Para wali menyadari jika rakyat yang masih memegang erat kepercayaan lama, sangat sulit dipengaruhi dan diajak memeluk Agama Islam. Singkat cerita, musyawarah para wali pun bersepakat untuk melakukan strategi budaya. Berbagai tradisi lama akan terus dilestarikan, namun diberi warna dan sentuhan spiritual sesuai dengan ajaran Agama Islam.

Kebetulan, rakyat Majapahit juga mewarisi tradisi keramaian tahunan. Pada masa pemerintahan Prabu Brawijaya V, tradisi tahunan ini selalu diramaikan dengan diperdengarkannya Gamelan Pusaka bernama Kanjeng Kyai Sekar Delima, yang dipandang sangat keramat dan memberkati. Setiap keramaian yang disertai irama gamelan seperti ini, akan sangat menarik perhatian rakyat untuk hadir.

Oleh karenanya, untuk menarik perhatian rakyat agar mau hadir dan masuk ke Masjid Agung, Sunan Kalijaga mengusulkan agar diperdengarkan bebunyian gamelan di halaman masjid. Sementara pada saat yang sama, para wali melakukan dakwah langsung kepada rakyat. Meski secara hukum memperdengarkan gamelan di lingkungan masjid dianggap makruh, namun demi kelancaran syiar Agama Islam, para Wali menyetujui gagasan ini. Sunan Kalijaga yang sangat memahami budaya Jawa, kemudian menciptakan seperangkat gamelan yang diberi nama Kyai Sekati. Sementara gendhing-gendhing yang akan diperdengarkan, diciptakan bersama antara Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Giri dan Sunan Kudus.

Gamelan Kyai Sekati ditabuh sedemikian rupa, menggema dengan irama yang indah dan membahagiakan hati, sehingga berhasil menarik perhatian rakyat di seputar Demak. Mereka datang berduyun-duyun dari berbagai penjuru, memadati Alun-alun di muka Masjid Agung. Sementara itu, para Wali silih berganti tampil pada mimbar dimuka gapura masjid, menyampaikan wejangan dan ajaran-ajaran Agama Islam dengan gaya bahasa yang memikat.

Pendekatan budaya ini ternyata membuahkan hasil. Rakyat begitu terhibur di tengah alunan gamelan, sekaligus tertarik dengan petuah-petuah Islami yang disampaikan oleh para Wali. Pada saat yang sama, mereka yang tertarik memeluk Agama Islam, diperkenan masuk ke Serambi Masjid. Setelah bersuci sesuai tatacara Islam, mereka kemudian mengucapkan 2 kalimat kesaksian yang disebut Syahadatain.

Lafal Syahadat pertama yang disebut Syahadat Tauhid, berbunyi “Asyhadu Alla Ilaaha Illallah“, menjadi kesaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak dan patut disembah kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan lafal syahadat kedua disebut Syahadat Rasul, berbunyi “wa Asyhadu Anna Mu-hammadar Rasuulullah“, menjadi kesaksian dan pengakuan bahwa Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Rasul utusan Allah.

Selama sepekan berlangsungnya keramaian ini, banyak rakyat secara sukarela masuk Agama Islam dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat. Kepada mereka yang telah masuk Islam, kemudian dilakukan upacara khitanan. Demikianlah, keramaian inipun kemudian resmi menjadi upacara tahunan kerajaan, dan kemudian diberi nama Sekaten. Asal kata nama ini, bisa jadi berasal dari nama Gamelan Kyai Sekati, atau berasal dari kata “Syahadatain“.

Gendhing-gendhing Sekaten yang sering dipergunakan sejak jaman Kerajaan Islam Demak ada 16 macam. Nama-nama gendhing Sekaten itu adalah : Rambo – Patet Lima; Rangkung – Patet Lima; Lung Gadung – Pelog Patet Lima; Atur-atur – Patet Enem; Andong-andong – Patet Lima; Rendeng – Patet Lima; Yaumi – Patet Lima; Gliyung – Patet Enem; Salatun – Patet Enem; Dindang Sabinah – Patet Enem; Muru Putih – Patet Enem; Orang-aring – Patet Enem; Ngajatun – Patet Enem; Bayem Tur – Patet Enem; Supiatun – Patet Barang; dan Srundeng Gosong – Pelog Patet Barang.

Tradisi Miyos Gongso dan Riwayat Gamelan Sekaten

Menjelang tengah malam, kedua perangkat Gamelan Pusaka Sekaten, Kyai Gunturmadu dan Kyai Nogowilogo mulai dipersiapkan untuk selanjutnya dipindahkan menuju Pagongan di Masjid Gedhe. Prosesi pemindahan dikawal oleh 2 bregada prajurit Keraton, yaitu Bregada Prajurit Mantrijero dan Bregada Prajurit Patangpuluh, para Panji dari semua bregada prajurit Keraton, serta sejumlah abdi dalem setingkat Bupati, baik abdi dalem Keprajan maupun abdi dalem Punokawan.

Tepat pukul 11 malam, iring-iringan Kirab Miyos Gongso dimulai dalam suasana khidmat, dari pintu gerbang atau Regol Brojonolo, keluar dari lingkungan Keraton menuju Masjid Gedhe, melalui Supit Urang, Sitihinggil, Pagelaran dan Alun-alun. Sebelum mencapai 2 pohon beringin kurung di tengah Alun-alun, iring-iringan akan membelok ke barat, langsung menuju Regol Masjid Gedhe.

Keberadaan kedua perangkat Gamelan Pusaka Sekaten, Kyai Gunturmadu dan Kyai Nogowilogo, tidak terlepas dari sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Jawa Tengah, sejak jaman Kasultanan Demak hingga berdirinya Keraton Kasultanan Yogyakarta.

Pada sekitar tahun 1400 Saka, Kerajaan Majapahit jatuh akibat serangan balatentara Demak di bawah pimpinan Raden Patah. Tiga tahun kemudian, pada Tahun 1403 Saka, berdirilah Kasultanan Demak. Raden Patah bertahta dengan gelar Sultan Syah Alam Akbar.

Sebagai pusat kekuasaan baru, Kasultanan Demak mewarisi sisa-sisa kekayaan Majapahit, termasuk Gamelan Pusaka Kyai Sekar Delima. Gamelan Pusaka ini kemudian dipergunakan untuk melengkapi Gamelan Sekaten. Sejak saat itulah terdapat sepasang Gamelan Pusaka Sekaten. Satu perangkat diciptakan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga yang bernama Kyai Sekati. Satu perangkat lagi merupakan warisan Kerajaan Majapahit, yang kemudian diberi nama Nyai Sekati. Kedua perangkat gamelan Pusaka inilah yang selalu diperdengarkan dalam keramaian Sekaten.

Seiring dengan jatuh dan berdirinya pusat-pusat kekuasaan di Jawa, tradisi Sekaten beserta kedua perangkat gamelannya juga menjadi pusaka yang diwariskan secara turun-temurun. Sejak keruntuhan Kasultanan Demak, tradisi ini diwarisi oleh Kasultanan Pajang, dan dilanjutkan oleh Dinasti Mataram Islam sejak jaman Kotagede, Kerta, Plered, hingga Kartasura dan Surakarta.

Pasca peristiwa Palihan Nagari pada tahun 1755 yang membagi Dinasti Mataram Islam menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, sebagaimana wilayah-wilayah kekuasaan, pusaka-pusaka pun kemudian dibagi dua untuk masing-masing Keraton. Termasuk Gamelan Pusaka Sekaten yang merupakan warisan jaman Kasultanan Demak.

Kasunanan Surakarta mewarisi Gamelan Pusaka Kyai Sekati, sementara Gamelan Pusaka Nyai Sekati diwarisi oleh Kasultanan Yogyakarta. Mengingat Gamelan Pusaka Sekaten bersifat sepasang, maka masing-masing Keraton kemudian mutrani atau membuat duplikat Gamelan Pusaka yang tidak dimilikinya. Dengan demikian, maka Keraton Kasultanan Yogyakarta kemudian memiliki sepasang Gamelan Pusaka Sekaten, yaitu Nyai Sekati dan duplikat Kyai Sekati. Pasangan gamelan yang disempurnakan kembali pada jaman Sri Sultan Hamengku Buwono I itu, kemudian diberi nama baru. Gamelan Pusaka Nyai Sekati diberi nama baru Kyai Gunturmadu, sementara duplikat Gamelan Pusaka Kyai Sekati diberi nama Kyai Nogowilogo. Gunturmadu mengandung arti “turunnya anugerah“, sedangkan Nogowilogo memiliki makna “ kemenangan perang yang lestari”.

Sementara itu di sekitar Masjid Gedhe, meski dalam suasana gerimis, ribuan masyarakat telah menanti kedatangan iring-iringan Kirab Miyos Gongso. Dan menjelang tengah malam, kedua perangkat Gamelan Pusaka Sekaten sampai di pintu gerbang atau Regol Masjid Gedhe. Setelah dilakukan upacara serah terima, bersama seluruh pengiringnya, kedua perangkat Gamelan Pusaka Sekaten langsung dibawa menuju Pagongan.

Bregada Prajurit Mantrijero, mengawal Gamelan Pusaka Kyai Gunturmadu menuju Pagongan di sebelah selatan. Sementara Bregada Prajurit Patangpuluh, mengawal Gamelan Pusaka Kyai Nogowilogo menuju Pagongan di sebelah Utara.

Pagongan adalah sebuah bangunan berbentuk panggung, yang secara khusus dipergunakan untuk menempatkan sekaligus memperdengarkan Gamelan Pusaka Sekaten pada setiap bulan Maulud. Sebagaimana Gamelan Pusaka Sekaten, bangunan Pagongan juga berjumlah sepasang, yang terletak di halaman depan Masjid Gedhe, pada sisi utara dan selatan. Gamelan Pusaka Kyai Gunturmadu selalu ditempatkan di Pagongan sebelah selatan, sementara Gamelan Pusaka Kyai Nogowilogo ditempatkan di Pagongan sebelah utara.

Di kedua bangunan Pagongan ini, kedua perangkat Gamelan Pusaka tersebut akan diperdengarkan terus-menerus setiap hari selama sepekan, kecuali pada waktu-waktu sholat dan pada malam Jum’at sampai dengan setelah Sholat Jum’at.

Senin, Maret 16, 2009

Grebek Maulud

Gerebeg maulud adalah sebuah akulturasi dari sebuah ritual agama dengan ritual budaya. Kenapa saya sebut demikian, karena pada dasarnya gerebeg maulud itu dilaksanakan untuk memperingati maulud Nabi Muhammad SAW. Namun pada pelaksanaan melibatkan berbagai macam pernak-pernik budaya, seperti melibatkan pembakaran kemenyan, melibatkan berbagai macam prosesi dan sesaji.

Ditengah-tengah jaman modern seperti ini, ternyata masih saja ada orang-orang yang percaya dengan berkah dalem(berkah dari raja). Ya, berkah yang didapat dari barang-barang yang udah mambu keraton, istilah jawanya. Keraton masih saja dianggap sebagai sebuah institusi yang bertuah, yang mampu menghadirkan segala keberuntungan dan juga tolak bala. Saya masih tidak habis pikir dengan ribuan orang yang rela berdesakan ditengah terik matahari demi merebutkan barang2 sepele yang sebenarnya bisa kita dapatkan semua di pasar-pasar terdekat. Tapi ya itulah keunikan orang jawa, masih mempertahan kan budaya ditengah serbuan arus modernisasi, dan saya bangga juga menjadi bagian dari masyarakat seperti ini, meski kadang saya masih mengedepankan rasionalitas saya untuk hal-hal yang tidak masuk akal semacam berebut berkah dalem semacam itu.

Sekaten


Sekaten merupakan upacara pendahuluan dari peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. tahun ini sekaten dimulai pada tanggal 23 februari sampai 31 Maret 2007 yang menurut kalender tahun 2007 adalah hari kelahiran Nabi Muhammad. selain untuk memperingati hari kelahiran Muhammad SAW, sekaten juga digunakan oleh Raja/Sultan untuk berkomunikasi dengan rakyatnya dan untuk mensyukuri berkah kepada Tuhan. oleh karena itu sekaten juga bisa disebut dengan Pesta Rakyat.

Pasar Malam Sekaten merupakan ajang wisata lokal yang keberadaannya sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Yogya dan Solo.

biasanya satu minggu sebelum acara penutupan, gamelan kanjeng kyai gunturmadu dan kanjeng kyai nogowilogo dikeluarkan dari tempat penyimpanannya di sri manganti untuk ditempatkan di bangsal ponconiti lalu dipindahkan ke halaman masjid agung dengan iring-iringan abdi dalem untuk dibunyikan setiap hari kecuali hari jumat. syarat lainnya yaitu untuk makan sirih alias nginang yang dipercaya akan membuat awet muda, telor merah alias telor abang sebagai lambang dari kehidupan, ada juga sego gurih (nasi uduk) yang dimaknai sebagai permohonan agar panenannya yang akan datang berhasil, lalu ada juga pecut (cambuk) yang diartikan harus berusaha.

pada penutupan upacara sekaten, gamelan akan ditarik kembali ke dalam keraton dengan iringan abdi dalem. sebagai klimaks dari sekaten yaitu "grebegan". dimana akan ada 4 "gunungan" yang akan dibagikan untuk rakyat yang dipercaya membawa berkah.

saya sendiri, tepat jam 9 malam bersama crew andong ditambah mas gendhot menuju ke masjid gede untuk melihat prosesi penarikan kembali kedua gamelan dari halaman masjid ke keraton. namun sampai disana ternyata prosesi acara pengajian yang merupakan sebagai pendahuluan belum selesai. namun menurut info yang didapat, acara tersebut akan mulai tepat pukul 11 malam.

sambil menunggu sempat pula saya mencicip "nginang", "telor abang" dan mendengarkan gamelan.
pada penutupan sekaten malam kemarin, hanya 4 pasukan yang akan mengiringi ditambah para abdi dalem. 4 pasukan tersebut yaitu pasukan wirobrojo, langenastro, mantrijero dan prawirotomo dengan seragam yang berbeda-beda.

tapi sayang, justru pada saat puncak acara saya tidak bisa mengambil gambar dikarenakan baterai habis dan saya tidak membawa baterai cadangan. padahal saya berjalan didepan para prajurit yang membawa gamelan sampai ke keraton.

keesokan harinya, tepat jam 8 saya sudah bersama dengan komunitas andong pergi ke masjid gedhe untuk mengikuti prosesi Grebeg Maulud yang menandakan sebagai klimaks dari sekaten. sampai disana ternyata sudah banyak warga yang datang dan menunggu.baik didalam komplek masjid maupun diluar masjid. padahal acara dari grebeg sendiri akan dimulai pukul 10 siang.

pada akhir prosesi akan muncul 4 gunungan (Gunungan Kakung, Estri, Gepak dan Pawuhan), dimana gunungan tersebut dibawa dari keraton dan akan menjadi rebutan warga. namun sebelumnya 1 gulungan (kakung) dibawa ke daerah pakualaman dengan iringan pengawal gajah dan pasukan lain untuk diperebutkan masyarakat. yang 3 lagi akan dibawa ke masjid gedhe sebagai persembahan untuk rakyat yogyakarta. ada mitos yang mengatakan bahwa ketika mendapatkan gunungan tersebut keberkahan akan datang ke diri kita. makanya orang-orang yang melalap berkah sampai rela mengais-ngais sisa dari gunungan yang tidak terambil.

jauh sebelum acara "inti" aparat setempat sudah mewanti-wanti masyarakat yang berjubel dan berdesak-desakan untuk tertib. bahkan sudah diperingatkan agar memperebutkan gunungannya setelah selesai dilakukan doa. namun saat Gunungan memasuki masjid gedhe masyarakat sudah meringsek untuk maju. padahal keberadaan gunungan tersebut masih diluar komplek masjid.
tetapi yang terjadi malah diluar kendali, sebelum doa usai warga sudah memperebutkan Gunungan tersebut untuk mengalap berkah.

Jumat, Maret 06, 2009

Les Baru Pengalaman Baru

Kemaren Kamis aku ikutan les Bahasa Inggris di wahana eh ternyata temen satu kelasku tu juga anak-anak SMP 2 juga,tapi disitu karena aku anak baru jadi aku di kerjain huh... Tapi yang bener-bener bikin aku malu tu waktu di suruh ngerjain soal kan gurunya nyuruh ngerjain halaman 40 no 41 sampai 45 eh aku ngerjain halaman 28 no 41 sampai 45,,,huh aku malu banget soalnya gurunya aja bilang "bocah anyar tapi eror"
hehehe