Senin, Mei 25, 2009

Libur Panjang

Hari ini aku dah mulai libur panjang,,,mungkin sampai besok masuk tahun ajaran baru lagi. Harusnya libur gini seneng ya,,tapi aku gak soalnya di rumah sepi si gak da temen jadi males,,,dah gak da temen gak dapet uang jajan lagi. Huh. Tapi besok pagi aku ma papa mau pergi berlibur ke Bandung sekalian ngilangin rasa jenuh,hehe. Habis dari Bandung la aku konsen ke pekerjaanku,aku harus istirahat yang cukup karena bulan juni aku kerja full,pihak TVRI si ngasih taunya kalau gak da perubahan tanggal 10 Juni dah mulai syuting jadi 3 hari sebelum syuting dah latian dulu berarti mulai tanggal 7 Juni aku dah sibuk. Kalau terlalu sibuk terus kapan bisa maennya ya...????? Tapi gak apa lah,ini belajar kerja,seberapa pun hasilnya nanti aku pasti seneng karena itu hasil kerjaku sendiri. 

Jumat, Mei 22, 2009

Ikut Casting...


Hari ini jumat tanggal 22 mei 2009,,,tadi pagi aku dapet SMS dari Bu.Arum yang isinya ngasih tau aku kalau nanti jam 1 ada casting sinetron,aku gak tau itu casting yang ngadain dari pihak televisi mana tapi ya aku coba ja dulu,kan gak da salahnya mencoba. Begitu jam setengah 1 sepulang jumatan aku langsung siap-siap tanpa makan dan mandi aku langsung pamit sama mama dan papa buat berangkat. Casting itu di adain di rumah Bp.Agus Kepala Humas Wonosobo,,,aku juga kan gak tau rumahnya yang mana,,jadi aku jemput salah seorang temenku dia model juga mas Puguh namanya,,,setelah itu aku ma mas Puguh terus nyari rumah Bp.Agus dan akhirnya ketemu dech soalnya di depan rumah ada mbak Eni asisten Arumsari Modelling. kita di sana tu nunggu dulu di luar di seberang jalan lagi,saat itu cuaca gerimis dan aku gak pake jaket,,padahal aku masih agak pusing,tapi demi karir aku rela juga. Beberapa saat kemudian Bp.Agus keluar dari dalam rumah dan beliau menyuruh kita untuk masuk dan menunggu sutradara+produsernya dateng. Gak lama kemudian yang kita tunggu dateng juga,aku sama sekali gak kenal sama mereka aku juga gak tau mereka dari televisi mana,,,setelah berbincang-bincang banyak mereka memperkenalkan diri dan yang aku ingat namanya cuma sutradaranya doank namanya Om Mono (padahal dah agak tua tapi gak mau di panggil Pak) hehe. Mereka semua dari TVRI,,,pertamanya aku kira dari SCTV apa RCTI. hehe. Yang pertama nyoba casting adalah anak-anak SD,,,setelah mereka namaku di panggil Om Mono,aku kaget dan Om Mono menyuruh aku memerankan adegan marah dengan asisten Om Mono karena ceritanya dia menggoda ibuku,aku pun bingung harus gimana,ya sudah aku coba saja sebisanya dan aku marah-marahin dia sambil aku tuding-tuding batang hidungnya (maaf ya om...hehe) setelah selese Om Mono diem aja,,,aku jadi takut dia ngliatin aku terus,setelah selese ngliatin aku Om Mono nyuruh aku lagi beradegan seperti tadi cuma yang ini di tambah adikku lagi nangis kelaparan,aku pun cuma di beri waktu 3menit untuk menyusun kata-katanya (susah kan???) tapi untung lah aku bisa memerankannya. Aku kira aku dah selese casting jadi aku dah agak sante-sante,,,eh ternyata namaku dipanggil gy sekarang adegan marah tapi suruh pake kaos dalam doank,,,,(gak bugil lho...) aku pun lepas kaos yang aku pake...aku tambah grogi lagi soalnya ada Duta Wisata Wonosobo Tahun 2008 juga,,,(Mbak Sari) setelah selese adegan itu,,aku pake baju lagi,dan berperan lagi menjadi seorang kakak yang sedang ditinggalkan ibunya dan sekarang cuma bersama adiknya doank,,tapi aku ma adikku itu sama-sama lapar,jadi aku di tuntut gimana caranya biar bisa bikin adikku tenang. Selama casting tu ternyata aku lebih dari 3x maenin peran. Tapi syukurlah begitu pembagian peran,kan rencana mau bikin 13 episod dan aku kebagian peran utama di 1 episod kalau gak salah tu judulnya "Maafkan Lanang Ibu"... Ini pengalaman pertamaku buat ikutan kaya gini,,siapa tau ini karirku jadi aku harus menekuninya. Selese acara casting kita semua dilarang pulang dulu sama Pak Agus,soalnya dah di pesenin bakso. (anget-anget). Aku gak mencari berapa honor yang aku dapat,,,tapi yang aku cari adalah pengalaman untuk menjadi artis.... GAK ADA YANG AKAN SUKSES KALAU KITA TAKUT UNTUK MENCOBANYA...!!! KEMBANGKANLAH POTENSI YANG ADA DI DIRI KALIAN,JANGAN CUMA DI PENDAM SAJA.  

Rabu, Mei 13, 2009

US IPS Gila ... ... ... ... ... ...


Huhu hari ini tu US IPS gila dah materinya banyak da IPS Sejarah,Geografi ma Ekonomi di jadiin satu tapi waktu yang di kasih wat ngerjain cuma bentar doank. huhuhu apa lagi yang ngawasin,,,dah soalnya sulit yang ngawasin juga sulit. Huhu katanya pingin lulus 100% tapi soal sulit gini gak boleh contek-contekan. Gimana mau lulus 100%..........

Sabtu, Mei 02, 2009

UJIAN NASIONAL ITU SIA-SIA

PENDIDIKAN nasional yang kian "propasar" mengundang keprihatinan banyak pihak,termasuk Rektor Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta,Prof DrJohar MS. Berikut wawancara dengan beliau.
Bagaimana anda memandang ujian nasional dalam sistem pendidikan nasional?
Sebelumnya,paling tidak ada manfaatnya untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Seharusnya,kalau sudah ada ujian nasional,tidak ada lagi ujian masuk perguruan tinggi. Evaluasi belajar kan yang tahu anak,guru dan orang tua. Evaluasi untuk standarisasi tidak harus akhir tahun,bisa kapan saja. Jadi tidak ada lagi proses belajar yang enam tahun di SD,tiga tahun di SMP,tiga tahun di SMA hilang dalam satu-dua hari saja. Ujian nasional yang menghabiskan banyak uang itu sia-sia karena untuk masuk perguruan tinggi juga masih harus tes lagi dan hasil ujian nasional tidak berlaku. Itu kan hanya penanda anak lulus sekolah sesuai dengan keinginan pemerintah,bukan kemampuan anak. Harusnya ujian semacam itu tak usah di ulang-ulang,hanya pemborosan dan hasilnya tidak sehat bagi sekolah-sekolah,karena terus berorientasi pada hasil bukan pada proses. Penyamarataan nilai lebih baik langsung di sekolah masing-masing bukan di standarkan secara nasional.
Dampak ujian nasional? sekolah-sekolah hanya konsentrasi ke ujian nasional. Akibatnya mereka mereka berlomba-lomba memberikan materi sesuai dengan ujian saja,tak peduli pada yang lain. Proses juga di kesampingkan yang penting hasilnya kalau bisa lulus 100%. Bahkan ada yang memberikan materi tambahan serta mengundang lembaga bimbingan belajar,seolah-olah tidak percaya dengan apa yang diajarkan. Proses belajar bertahun-tahun hilang selama dua-tiga hari. Ini tidak sehat!!! Saya sudah menyuarakan sejak bertahun-tahun silam,namun tampaknya yang mau ngrusak pendidikan kita lebih banyak,sehingga tak peduli dengan kritik dan saran. Kalau pendidikan itu sebuah proses,ujian nasional bertentangan dengan misi tersebut. Penilaian proses pendidikan dari kelas satu sampai tiga harusnya jadi acuan. Yang penting proses bagaimana mengangkat anak-anak yang tidak tahu apa-apa,tidak mengerti apa-apa menjadi tahu,mengerti dan paham. Bagaimana filosofi belajar untuk mendapatkan ilmu? Mendidik itu harus memnusiakan orang,mereka yang belum tahu harus di ajari sampai bisa,jangan dibiarkan begitu saja. Dosa besar membiarkan anak-anak taktahu dan hanya meliri anak-anak pandai. Inilah potret pendidikan kita,yang bodoh-bodoh dibiarkan dan yang pandai di kumpulkan. Yang tidak tahu atau yang masih bodoh itu mari kita didik bersama agar menjadi tahu. Jadi tidak perlu standarisasi ujian nasional dan sentralisasi? Saya tolak mentah-mentah pola seperti itu. Hapus ujian yang tersentralisasi begitu dan biarkan berkembang menurut budaya masing-masing. Sekolah-sekolah sebenarnya bisa berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masingdengan ciri khas sendiri-sendiri. Inilah proses. Lain halnya jika mengajar nilai akhir. Nilai bagus dan instan tak ada gunanya,yang lulus juga berbudaya instan,tak ada artinya. Jadilah mereka preman-preman intelektual. Terus bagimana solusinya? Cabut UU Sistem Ujian Nasional yang malah membelenggu masyarakat,yang tidak meredakan itu. UU Pendidikan yag dulu sudah bagus tapi malah diganti UU yang bernuansa politis,anak-anak sekolah diajak beramai-ramai untuk demo,seolah-olah setuju UU itu. Tapi semua sudah terlanjur rusak-rusakan. Kalau mau berubah ya policy-nya harus diubah dulu. Kalau UU sudah di cabut,diganti UU yang pro rakyat bukan pasar. Hilangkan sentralisasi. DOSA BESAR MEMBIARKAN ANAK-ANAK TAK TAHU DAN HANYA MELIRIK ANAK-ANAK PANDAI,INILAH POTRET PENDIDIKAN KITA: YANG BODOH-BODOH DI BIARKAN YANG PINTAR DIKUMPULKAN

(sumber: koran suara merdeka hari Minggu tanggal 19 April 2009)